PUISI
INI PERNAH
UNTUKMU
Musim memang berganti
Dari kemarau menjadi
penghujan
Dari musim semi
menjadi musim gugur
Pernah ku tulis
Dalam sebuah puisi untukmu
Dan hari- hari yang ku
hitung
Patuh pada
goresan angka
yang juga dengan rajin kau catat
dalam diary birumu
Seperti pernah
kau telusuri
Tubuh yang pasrah
Berdesah,
Jalan ini pun akrab pada waktu
Bersahabat pada ruang
Yang kau ciptakan dan kau lingkarkan
Dengan santun di jari manisku
Mengapit doa
Kita seakan menyambut belantara
Menggapai hijaunya rimba
Dan semak berbukit
Tapi jalan ini tetap saja
Menyuarakan kata
Menggema didadamu
Yang gemar menyimpan kisah
Tempatku menyandarkan mimpi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar