Kamis, 11 September 2014

Harapan yang tersisa

Tuhan,
Aku bukan pemulung,
Tapi ajari aku tetap bersyukur meski yang ku dapatkan selalu berupa kotoran.
Aku juga bukan pengemis,
Tapi ajari aku tetap menikmati ketika yang ku dapatkan hanyalah kepingan sisa yang tak terpakai.
Tuhan,
Ketika jiwa yang letih telah kehilangan arah dan tujuan,
Ketika hati yang lelah hingga kehilangan harapan dan pandangan hidup,
Ketika mata tak lagi kuasa menyimpan tetesan airnya,
Ketika telinga tak sanggup mendengar lagi celotehan mereka,
Dan ketika kaki tak lagi mampu melangkah demi cita yang tersisa,
Ku mohon . . . .
Tunjukkan padaku bahwa cintaMU lebih besar dari segala harapan dan tujuan hidupku yang telah hilang,
Tunjukkan padaku bahwa kuasaMU mampu menaungi kelemahan hatiku,
Tunjukkan padaku bahwa namaMU mampu menjagaku dari segala ketakutanku.

Rabu, 10 September 2014

imam yang ku tunggu

Belum sempat ku bertegur sapa denganmu, imamku !
Belum sempat ku berdiri di belakang shaff shalatmu, imamku !
Belum sempat ku rasakan damainya hidup dalam bimbinganmu, imamku !
Langkah yang ku tuju ini, entahlah...
Apa tertuju padamu atau justru sebaliknya.. Semakin menjauh darimu.
Waktu yang sempat merekam kebersamaan kita, juga tak dapat menjawab.. Apa kaulah imam yang ku tunggu ?
entah dimana, entah kapan, entah siapa !
Jawaban itu akan ku dapatkan.
Langkah kakiku yang seolah begitu berat,
Tujuan hidupku yang hilang dari angan dan harapanku,
Tetap saja tak bisa ku minta jalan itu seperti inginku
Aku tak tahu apa yang terbaik, bahkan untuk diriku sendiri
Bagaimana mungkin aku tentukan yang terbaik untuk hidupmu ?
Karena Allah-lah yang menentukan apa yang kurasa baik menjadi sebuah kebaikan untukku atau menjadikannya hal yang tak akan pernah menjadi baik.