Selasa, 16 Oktober 2012

catatan Sahabat



pernah aku merasakan titik terletih dalam hidup ini
pernah pula aku merasakan terlalu berat beban dipundakku
tidak ada gairah untuk menjalani hidup yang tersisa......
pernah pula aku benar2 marah, mengapa tak seberuntung teman2ku
pernah pula aku membesarkan keegoisan dan kebencian yang terlalu tapi tetap gagal pula. ( dicatatan Sahabat_sepanjang masa)

Teruntuk Sahabatku
 Kala itu aku seorang diri,
Duduk diantara reruntuhan hidup yang sempat gagal
Namun kau ada....
Ketika  itu aku merasakan menjadi pecundang sejati
Tak ada sedikitpun keberanian ku jumpai dalam diri
Namun kau tetap ada..
Pernah suatu ketika aku terjatuh dan semua orang menghilang dariku
Dan kau masih saja ada...
Pernah  aku  memakimu dan memarahimu dengan segala egoku
Dan kau tetap tinggal disini menemaniku dengan setia..
Pernah aku menyuruhmu pergi jauh dariku
Namun tak selangkahpun kau meninggalkanku..
Pernah merasa terbuang dan semua orang tak percayaiku
Namun kau selalu memelukku dengan keyakinan....
Pernah ku jumpai 1000 macam sahabat,
Namun tak satupun dari mereka yang sepertimu.
Terima kasih_ sahabatku

1 komentar:

Unknown mengatakan...

sahabat mengerti apa yang qita pinta meski hanya secercah niat
sahabat hidup didalam hati, bukan keharusan untuk ada
ia ada dengan sendirinya, bukan karena kewajiban sebagai sahabat
tapi panggilan hati yang telah terikat oleh benang merah
sahabat, setiap langkah yang ada tak luput pula jejak tapakmu disampingku
kepahitan masa kedewasaan membuat membuat benang merah qita menjadi nyata.
sahabat ada bukan karena keharusan, tapi karena panggilan hati/benang merah persahabatan