Kamis, 21 Juni 2012

Hikmah di balik musibah sakit




       sesungguhnya di balik sakit itu terdapat hikmah dan pelajaran bagi siapa saja yang mau memikirkan-nya, di antaranya adalah:

1. Mendidik dan menyucikan jiwa dari keburukan.
Allah ta'ala berfirman, artinya, “apa saja musibah yang menimpa kamu maka disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (qs asy syura: 30)
dalam ayat ini terdapat kabar gembira sekaligus ancaman jika kita mengetahui bahwa musibah yang kita alami adalah merupakan hukuman atas dosa-dosa kita. 

2. Mendapatkan kebahagiaan (pahala) tak terhingga di akhirat.
Itu merupakan balasan dari sakit yang diderita sewaktu di dunia, sebab kegetiran hidup yang dirasakan seorang hamba ketika di dunia akan berubah menjadi kenikmatan di akhirat dan sebaliknya. 
 
3. Allah dekat dengan orang sakit.
Dalam hadits qudsi allah berfirman: ”wahai manusia, si fulan hamba-ku sakit dan engkau tidak membesuknya. Ingatlah seandainya engkau membesuknya niscaya engkau mendapati-ku di sisinya.” (hr muslim dari abu hurairah) 

4. Sebagai parameter kesabaran seorang hamba.
Sebagaimana dituturkan, bahwa kalau seandainya tidak ada ujian maka tidak akan tampak keutamaan sabar. Apabila ada kesabaran maka akan muncul segala macam kebaikan yang menyertainya, namun jika tidak ada kesabaran maka akan lenyap pula kebaikan itu.

5. Dapat memurnikan tauhid dan menautkan hati kepada allah.
Musibah dapat menyebabkan seorang hamba berdoa dengan sungguh-sungguh, tawakkal dan ikhlas dalam memohon. Dengan kembali kepada allah (inabah) seorang hamba akan merasakan manisnya iman, yang lebih nikmat dari lenyapnya penyakit yang diderita

6. Memunculkan berbagai macam ibadah yang menyertainya.
Di antara ibadah yang muncul adalah ibadah hati berupa khasyyah (rasa takut) kepada allah. 

7. Dapat mengikis sikap sombong, ujub dan besar kepala.
Seseorang yang sedang sakit akan mengeluarkan berbagai kotoran, bau tak sedap,dahak dan terpaksa harus lapar, kesakitan bahkan mati, maka ia tak mampu memberi manfaat dan menolak bahaya dari dirinya. 

8. Memperkuat harapan (raja’) kepada allah.
Pada penderita sakit yang telah sekian lama berobat kesana kemari namun tak kunjung sembuh. Maka dalam kondisi seperti ini satu- satunya yang jadi tumpuan harapan hanyalah allah semata, sehingga ia mengadu: “ya allah tak ada lagi harapan untuk sembuhnya penyakit ini kecuali hanya kepada-mu.” 

9. Merupakan indikasi bahwa allah menghendaki kebaikan.
Diriwayatkan dari abu hurairah secara marfu’ bahwa rasulullah bersabda, ”barang siapa yang dikehendaki oleh allah kebaikan maka allah akan menimpakan musibah kepadanya.” (hr al bukhari). 

10. Allah tetap menulis pahala kebaikan yang biasa dilakukan oleh orang yang sakit.
Tersebut, maka sakinya tidaklah menghalangi pahala meskipun menghalanginya untuk melakukan amalan. Hal ini akan terus berlanjut selagi dia (orang yang sakit) masih dalam niat atau janji untuk terus melakukan kebaikan tersebut. 

11. Sakit dapat menghantarkan ke manzilah (kedudukan) tertentu di surga.
Terkadang seorang hamba memiliki manzilah di surga, akan tetapi amalnya tidak dapat mengantarkannya ke sana maka allah menimpakan kepadanya berbagai ujian secara bertubi-tubi sehingga sampailah ia kepada manzilah tadi, sebagaimana dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh imam ibnu hibban dari abu hurairah. 

12. Dengan sakit akan diketahui besarnya makna sehat.
Setelah sakit itulah ia akan tahu apa artinya sehat.

13. Bagi seorang hamba (muslim) sakit merupakan rahmat bukan siksa.
Firman allah, artinya. “mengapa allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman dan allah adalah maha mensyukuri lagi maha menge- tahui.” (qs. An nisaa:147)

akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengenal allah dan hikmahnya, meskipun demikian allah tetap menyayanginya karena itu semua disebabkan ketidak tahuan, kelemahan dan kekurangannya.


Tidak ada komentar: