Ayah,
Siapakah aku ini !
Kenapa tak pernah sama !
Dari kecil tak sekalipun kau meluangkan waktu bercanda
denganku
Aku selalu menyertaimu bekerja dalam gendongan ibuku
Ketika aku sakit,
Jangankan untuk menjagaku.. mendekatpun kau enggan
Atau sekedar menyentuhkan
tanganmu ke dahiku...itu tak pernah !
Ketika aku demam tinggi,
Disisiku hanya terlihat wajah ibuku
Hingga pagi hari aku tetap menggigil, selalu ada wajah ibu.
Diantara kesadaranku yang mulai menghilang
Kurasakan ketegaran seorang ibu berlari menggendongku, entah
kemana !
Hingga terakhir ku dengar adzan subuh, ibu tak juga berhenti
berlari
Entahlah apa yang terjadi !.................
Ketika aku perlahan merasakan jarum-jarum itu menusuk lengan
dan kakiku
Dan yang ku lihat hanyalah wajah ibuku,,
Waktu aku mulai masuk sekolah
Kau selalu meneriakkiku “nakal”
ketika aku menangis di sekolah karena tak punya teman
kau meneriakiku “ bodoh”
ketika aku belum bisa membaca
Apalagi yang ku ingat selain suara keras keluhmu ketika
mengambil raportku setiap waktu
Sering kau memukuliku hingga kayu itu habis patah,
Karena aku asyik bermain bersama teman- temanku.
Kau menamparku setiap saat ketika aku menangis
Bahkan belum sempat ku rasakan kasih sayangmu... ada dia !
Ketika dia mulai dewasa...akupun begitu !
Aku selalu bertanya pada diriku ! kenapa beda . . . . .
Aku sering melihatmu bercanda dengannya
Mengantarnya ke sekolah
Mengambil raportnya dengan semangat
Bahkan tawa yang tak pernah kulihat untukku,
Dia yang selalu kau banggakan
Dia yang selalu benar untukmu
Dia yang selalu hebat bagimu
Sempat kulihat airmatamu mengalir karena kegagalannya
Kau selalu ada untuknya, memenuhi semua inginnya...
Sedangkan aku harus berjuang sendiri demi cita-citaku,,
bahkan sekedar dukungan tak aku dapatkan
Berlari kesana kemari demi merangkai cita
Aku terjatuh dan bangkitpun sendiri..
Sungguh bukan marah karena kau bedakan aku dengan dia,
Hanya saja “aku teramat rindu kasih sayangmu “
Aku menunggu sejak aku bisa berkata “ayah” sampai sekarang
selangkah lagi aku akan menikah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar