
Jumat, 27 Juli 2012
aku bukan dia
Aku ingin seperti dia,
Yang tak
menghakimi ketika kau tak pernah merindukanku,
Yang hatinya tak akan tersakiti saat kau bilang tak lagi
mencintaiku
Aku ingin seperti dia,
Yang tak akan gelisah ketika kau tak pernah datang padaku
yang hatinya tak
pernah terluka ketika kau pergi dari sisiku.
Aku ingin seperti dia,
Yang tetap tersenyum saat kau memakiku
Yang tak pernah
cemburu saat kau tertawa bersamanya
Ya...
Aku ingin seperti dia,
Yang tetap mencintai disaat kau mulai melupakanku.
Namun kini sejenak ku tersadar,
Aku tak sesempurna dia..
Aku tak sebaik dia..
Dan aku tak bisa menjadi seperti dia..
sesederhana itulah
tak perlu kau janjikan hati yang utuh untukku
karena jika nanti ku temui celahnya, aku kan kecewa.
tak perlu kau janjikan cinta suci, setia sampai mati
karena jika nanti ku lihat kau mendustainya, aku kan terluka.
tak perlu kau janjikan seluruh waktu dihidupmu untukku
karena jika nanti kau pergi selangkah saja, aku kan menangis.
tak perlu kau beriku perhatian yang lebih dari sahabatmu
karena jika nanti kau lebih peduli pada mereka, aku kan merana.
yang ku harapkan cuma satu,
ingatlah aku semenit saja setiap hari dalam hidupmu.
Selasa, 24 Juli 2012
jati diri bangsa
THE WILLINGNESS TO CHANGE
When I was young and
free,
And my imagination
has no limits,
I dreamed of changing
the world.
As I grew older and
wiser,
I discovered the
world would not change,
So I shortened my
sights somewhat
And decided to change
only my country
But it too seemed
immovable
As I grew into my twilight
years
In one last desperate
attempt
I settled for
changing only my family
Those closest to me,
but a las
They would have none
of it
And now as I lay on
my deathbed
I suddenly realize
If I had only changed
my self first
Then by example I
might have changed my family,
From their
inspiration and encouragement,
I would then have
been able to better my country,
And who knows, I may
have even change the world.
(An Anglican Bishop,
1100 AD, as written in the Crypts of Westminster Abbey)
keluarga
KETAHANAN KELUARGA
KEINDAHAN kehidupan keluarga ditandai
adanya KESERASIAN ( perlu adanya komunikasi)
KEAMANAN kehidupan keluarga
ditandai
adanya KESETIAAN (perlu adanya kejujuran dan
keterbukaan))
KEBAHAGIAAN kehidupan keluarga
ditandai
adanya KASIH SAYANG (perlu
diucapkan dan ditunjukkan)
PERATURAN kehidupan keluarga
ditandai
adanya SALING MELAYANI (perlu diwujudkan
secara nyata)
KEDAMAIAN kehidupan keluarga
ditandai
adanya TUHAN DALAM KEHIDUPAN
KELUARGA ITU SENDIRI (agama di jalankan secara sungguh- sungguh dan konsisten)
Senin, 23 Juli 2012
puisi cinta
Wahai insan,
Aku hadir dihatimu
Untuk menghilangkan
Sepi dan keresahanmu
Tapi, setelah lama kuisi
hidupmu
Engkau malah menuduhku
Pembawa resah dan pilu
Wahai insan,
aku datang kepadamu
Untuk mewarnai hidupmu
Tapi, engkau malah
menuduhku
Sebagai sebab tumbuhnya
nafsu
Wahai insan,
Aku senantiasa datang
Karena masih ada
diantara mereka
Yang mengagungkan
perasaan cinta
Bahkan mereka membawaku
Ke tempat paling tinggi
cinta yang sejati
Murni, dan abadi
Cinta kepada ilahi
pencipta alam ini !
(untukmu serojaku_171 oleh :Irwanto al- Krienciehie)
Kamis, 19 Juli 2012
puisi
Kau Memang Tak Biasa
Hari ini angin hanya berdesir lembut,
Mungkin enggan mengusik daun- daun yang berdzikir.
Hari ini matahari bersinar bagitu lembut,
Mungkin enggan memanggang makhluk menyambut cinta.
Hari ini bumi yang gersang mencium
sejuknya rintik hujan.
Sungguh menakjubkan !!
Hari ini tak seperti biasanya,
Yang biasanya hanya di depan TV
Sekarang dengan semangat melangkahkan kaki dengan mukenanya.
Kemanakah mereka !!
Hari ini tak seperti biasanya,
Yang tidur bersuarakan musik rock.
Kini suara bersahutan menggemakan ayat suci
Hari ini tak seperti biasanya,
Yang setiap pagi mengeluhkan sarapan yang tak tersedia di meja makan
Yang melangkahkan kaki dengan tergesa- gesa
karena tumpukan kertas di atas meja yang menunggu.
Sungguh hari yang tak biasa !!
Ramadhan, aku merindui hadirmu.
untukmu
PUISI
INI PERNAH
UNTUKMU
Musim memang berganti
Dari kemarau menjadi
penghujan
Dari musim semi
menjadi musim gugur
Pernah ku tulis
Dalam sebuah puisi untukmu
Dan hari- hari yang ku
hitung
Patuh pada
goresan angka
yang juga dengan rajin kau catat
dalam diary birumu
Seperti pernah
kau telusuri
Tubuh yang pasrah
Berdesah,
Jalan ini pun akrab pada waktu
Bersahabat pada ruang
Yang kau ciptakan dan kau lingkarkan
Dengan santun di jari manisku
Mengapit doa
Kita seakan menyambut belantara
Menggapai hijaunya rimba
Dan semak berbukit
Tapi jalan ini tetap saja
Menyuarakan kata
Menggema didadamu
Yang gemar menyimpan kisah
Tempatku menyandarkan mimpi
Langganan:
Postingan (Atom)