Selasa, 19 Maret 2013

Engkau tahu


Engkau tahu, duhai tets air hujan, kering sudah air mata, tidur tak nyenyak, makan tak enak, tersenyum penuh sandiwara, tapi biarlah Tuhan menyaksikan semuanya.

Engkau tahu, duhai gemerisik angin,kalau boleh, ingin kutitipkan banyak hal padamu, sampaikan padanya sepotong kata, tapi itu tak bisa kulakukan, biarlah Tuhan melihat semuanya.

Engkau tahu, duhai tokek di kejauhan,setiap kali kau berseru ‘tokekk’, aku ingin sekali menghitung, satu untuk iya, satu untuk tidak, lantas berharap kau berbunyi sekali lagi agar jawabannya ‘iya’, dan berharap kau berhenti jika memang sudah ‘iya’, tapi itu tak bisa kulakukan, biarlah Tuhan mendengar semuanya.

Engkau tahu, duhai retakan dinding,sungguh aku tak tahu lagi berapa dalam retaknya hati ini, besok lusa, mudah saja memperbaiki retakanmu dinding, tinggal ambil semen dan pasir, tapi hatiku, entah bagaimana merekatkannya kembali, tapi biarlah Tuhan menyaksikan semuanya.


Engkau tahu, wahai kesunyian malam, sungguh aku ingin bercerita dan bercanda sekedar menghillangkan letihku bersamamu. Namun itu tak bisa ku lakukan, biarlah tuhan yang melihat semuanya.

 (note by darwis tere liye)

Sabtu, 02 Maret 2013

pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran bahasa



A.    HAKIKAT PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES
Pendekatan keterampilan proses pada hakikatnya adalah suatu pengelolaan kegiatan belajar mengajar yang berfokus pada pelibatan siswa secara aktif dan kreatif dalam proses pemerolehan hasil belajar. Dalam pembelajaran bahasa Indonesiapun pendekatan ini amat cocok digunakan. Apalagi, seperti telah kita ketahui, perkembangan yang cepat, khususnya dengan kosakata yang kita gunakan. Misalnya, kata laman. Kata tersebut merupakan padanan dari home page yang marak dalam teknologi informasi sebagai alamat web site. Sementara itu, kita tahu bahwa dalam pembelajaran bahasa Indonesia, selain para siswa memahami konsep-konsep tentang ilmu bahasa, mereka juga harus mampu mengkomunikasikan kemempuannya sesuai dengan empat kompetensi keterampilan berbahasa.
B.     PRINSIP-PRINSIP PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES
Pendekatan keterampilan proses memang lebih memfokuskan kegiatan belajar-mengajar pada proses pemerolehan hasil belajar atau pencapaian tujuan pembelajaran itu sendiri. Pendekatan ini merupakan pemberian/menumbuhkan kemampuan-kemampuan, seperti :
1.      Kemampuan Mengamati
Pengamatan dilaksanakan dengan memanfaatkan seluruh panca indera yang mungkin biasa digunakan untuk memperhatikan hal yang diamati, memilah-milah bagiannya berdasarkan kriteria tertentu berdasarkan tujuan pengamatan, serta mengolah pengamatan dan menulis hasilnya.
2.      Kemampuan Menghitung
Kemampuan menghitung dalam pengertian yang luas, merupakan salah satu kemampuan yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Dapat dikatakan bahwa dalam semua aktivitas kehidupan semua manusia memerlukan kemampuan ini.
3.      Kemampuan Mengukur
Dasar dari kegiatan pengukuran ini adalah perbandingan. Dalam pengajaran apresiasi sastra, misalnya, kegiatan pengukuran ini dapat berupa telaah terhadap suatu karya satra dengan menggunakan kriteria nilai-nilai estetika, moral, dan nilai pendidikan.
4.      Kemampuan Mengklasifikasi
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia kemampuan ini, misalnya berupa kemampuan membedakan antara opini dan fakta dalam suatu wacana dan mengelompokkan karya sastra berdasarkan cirri strukturnya.
5.      Kemampuan Menemukan Hubungan
Yang termasuk dalam kemampuan ini adlah fakta, informasi, gagasan, pendapat, ruang, dan waktu.
6.      Kemampuan Membuat Prediksi
Kemampuan membuat prediksi atau pemikiran yang didasari penalaran, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dalam teori penelitian, kemampuan membuat prediksi ini disebut juga kemampuan menyusun hipotesis.
7.      Kemampuan Melaksanakan Penelitian
Dalam pembelajarn bahasa Indonesia, siswa dilatih untuk mengadakan pengamatan atau observasi serta melaporkan hasil pengamatannya itu.
8.      Kemampuan Mengumpulkan dan Menganalisis Data
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, anak-anak dilatih untuk mengumpulkan data dalam pengamatan lapangan, kemudian menganalisis data tersebut dan membuat kesimpulan.
9.      Kemampuan Mengkomunikasikan Hasil
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, misalnya siswa dilatih untuk menyusun laporan hasil pengamatannya, kemudian mempresentasikannya di depan kelas dalam sebuah kegiatan diskusi.
C.     STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERDASARKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES
Strategi merupakan dasr, asa, kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir dan bertindak. Dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa Indonesia berdasarkan pendekatan keterampilan proses di dalamnya mencakup dua komponen, yakni Pengorganisasian kelas serta Metode dan Teknik Belajar-mengajar.
1.      Pengorganisasian Kelas
Pendekatan ini menghendaki para guru dapat mengorganisasikan kelas sebaik-baiknya, sehingga dapat tercipta suasana kelas yang memungkinkan siswa belajar dengan baik. Secara fisik, pengelolaan kelas, antara lain berupa pengaturan ruang kelas yang meliputi tempat duduk siswa, letak papan tulis, meja guru, rak-rak buku, almari, dan media pembelajaran. Sementara itu, pengorganisasian kelas yang bersifat nonfisik meliputi pengelolaan suasana kelas yang memungkinkan anak merasa aman, gembira, bersemangat, dan bergairah untuk belajar.
2.      Metode Teknik Belajar-Mengajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:740), metode didefinisikan sebagai cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Sementar itu, teknik diartikan sebagai metode atau system mengerjakan sesuatu (KBBI, 2001:1158). Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, teknik ini mengacu pada implementasi perencanaan pembelajaran bahasa Indonesia di depan kelas. Secara garis besar beberapa teknik penyajian pembelajaran yang sering digunakan adalah berikut:
a.       Ceramah
b.      Diskusi :
1)      Diskusi kelas,
2)      Diskusi kelompok;
c.       Resitasi

Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.




            Materi ini menjadi penting untuk dibahas karena tidak dipahaminya pendekatan komunikatif ini akan menjadikan konsep pemahaman Anda tentang pembelajaran bahasa Indonesia menjadi “kering” dan “ dangkal”.  Kering karena untuk memahami pembelajaran komprehensif kita tidak mungkin terepas dari peranti kekomunikatifan penyampaian yang merupakan piranti utama. Dangkal karena hasil yang diperoleh hanyalah sekedar paparan yang bersifat hafalan dari bagian- bagian tertentu dengan ramuan teori seadanya.
A.    Hakikat Pendekatan Komunikatif.
Pendekatan Komunikatif adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk membuat kompetensi komunikatif sebagai tujuan pembelajaran bahasa, juga mengembangkan prosedur-prosedur bagi pembelajaran empat keterampilan berbahasa ( menyimak,membaca,berbicara dan menulis ),  mengakui dan menghargai saling ketergantungan bahasa.

1.      Latar Belakang singkat munculnya pendekatan komunikatif
Menurut Tarigan (1989:270), munculnya pendekatan komunikatif dalam pembelajaran Bahasa bermula dari adanya perubahan dalam tradisi pembelajaran bahasa di Inggris pada tahun 1960-an, yang saat itu menggunakan pendekatan situasional, Bahasa diajarkan dengan cara mempraktikkan/ melatihkan struktur dasar dalam berbagai kegitan berdasarkan situasi linguistik.  Kemudian pendekatan itu ditolak oleh Amerika Serikat pada pertengahan tahun 1960-an dan para pakar linguistik mulai mempermasalahkan asumsi yang mendasari pengajaran bahasa situasional. Sehingga mereka menekankan pada dimensi fundamental bahasa yang tidak mendapatkan perhatian yaitu adanya aspek fungsional dan komunikatif dalam berbahasa. Dari sejarah singkat itulah mulai dikembangkan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan pendekatan Komunikatif.


2.      Ciri – ciri utama pendekatan komunikatif
Ciri- ciri utama pendekatan komunikatif adalah adanya dua kegiatan yang saling berkaitan erat, yakni adanya kegiatan- kegiatan komunikasi fungsional ( fungsional communication activities) dan kegiatan yang bersifat interaksi sosial ( sosial interaction activities).
Kegitan komunikasi fungsional terdiri atas empat hal,
a)      Berbagi dan Mengolah informasi
b)      Berbagi informasi dengan kerja sama terbatas
c)      Berbagi informasi dengan kerjasama tak terbatas.
Sedangkan kegiatan interaksi sosial terdiri atas 6 hal,
a)      Improvisasi
b)      Lakon-lakon pendek yang lucu
c)      Simulasi
d)     Dialog dan Bermain peran
e)      Sidang- sidang konversasi dan diskusi
f)       debat
3.      Aspek – aspek  yang berkaitan erat dengan pendekatan komunikatif
Aspek yang berkaitan dengan pendekatan Komunikatif antara lain :
a)      Teori Bahasa
b)      Teori Belajar
c)      Tujuan
d)     Silabus
e)      Tipe kegiatan
f)       Peranan guru
g)      Peranan siswa
h)      Peranan materi
4.      Penerapan pendekatan komunikatif dalam  pembelajaran Bahasa Indonesia
Ø  Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan pendekatan komunikatif
Adalah : membentuk kemampuan komunikatif siswa dalam menggunakan bahasa indonesia yang mencakup empat keterampilan, baik menyimak, membaca, menulis, dan berbicara.
Karakteristik dari kemampuan komunikatif :
a)      Kompetensi komunikatif bersifat dinamis.
b)      Kompetensi komunikatif meliputi pemakaian bahasa yang bersifat lisan dan tulis
c)      Kompetensi komunikatif bersifat kontekstual
d)     Kompetensi bahasa dan performansi bahasa
e)      Kompetensi komunikatif bersifat relatif

Ø  Garis-garis Besar program pengajaran (GBPP)
GBPP adalah bagian dari kurikulum Pembelajaran Bahasa Indonesia yang pada dasarnya adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan  pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar bahasa Indonesia.
Ada delapan model GBPP yang dapat dikembangkan, yakni :
a)      GBPP yang menekankan  struktur dan ditambah fungsi-fungsi bahasa.
b)      GBPP dengan butir- butir struktur yang digunakan sebagai inti untuk mengembangkan fungsi bahasa dengan cara pengenmbangan secara spiral
c)      GBPP yang menyajikan struktur, fungsi dan instrumental
d)     GBPP yang berpusat pada fungsi- fungsi bahasa
e)      GBPP yang menekankan pada makna, meliputi makna gramatikal dan makna fungsi komunikasi
f)       GBPP yang menyajikan tipe-tipe interaksional
g)      GBPP yang menekankan pada penyajian tugas dalam melaksanakan kegiatan berbahasa
h)      GBPP yang menekankan pada kegiatan untuk mendorong pembelajar belajar bahasa.

B.     Prosedur penggunaan pendekatan komunikatif
Prosedur-prosedur pembelajaran berdasarkan pendekatan komunikatif lebih bersifat evolusioner dari pada revolusioner. Adapun garis besar yang ditawarkan dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :
a)      Penyajian dialog singkat
b)      Pelatihan dialog yang disajikan
c)      Penyajian tanya-jawab
d)     Penelaah dan pengkajian
e)      Penarikan kesimpulan
f)       Aktivitas interpretatif
g)      Aktivitas produksi lisan
h)      Pemberian tugas
i)        Pelaksanaan evaluasi
C.     Strategi pembelajaran bahasa Indonesia berdasarkan pendekatan komunkatif
Strategi adalah : rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasara khusus.
Komponen-komponen yang tercakup dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan pendekatan komunikatif adalah :
a)      Tujuan
b)      Materi
c)      Metode
d)     Teknik
1)      Teknik pembelajaran menyimak
2)      Teknik pembelajaran berbicara
3)      Teknik pembelajaran membaca
4)      Teknik pembelajaran menulis
e)      Media
f)       evaluasi